Minggu, 06 Maret 2011

Wagub Minta Kontraktor Lokal Profesional

www.gapensijatim.org, Batu - Disahkannya era perdagangan bebas AFTA membuka kran masuknya kontraktor (penyedia jasa konstruksi) asing masuk ke Indonesia. Oleh karena itu agar dapat bersaing, maka kontraktor harus bekerja secara profesional dan tidak mengandalkan perlindungan pemerintah semata.

Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Jatim H Syaifullah Yusuf, saat melantik pengurus daerah Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi Indonesia (Gapensi) periode 2011-2016, di Hotel Kusuma Agrowisata Kota Batu, Senin (28/2).

Dikatakan, banyaknya proyek atau kegiatan pemerintah dan swasta telah mendorong lahirnya banyak penyedia jasa konstruksi. Sehingga wadah pengusaha jasa konstruksi pun saat ini ada beberapa organisasi. Diharapkan dengan banyaknya organisasi jasa konstruksi ini bisa mendorong terjadi persaingan yang sehat. Sehingga masing-masing meningkatkan kemampuan anggotanya dalam memperbaiki kualitas pekerjaannya.

"Kontraktor harus terus membina SDM yang dimiliki agar bisa lebih profesional dan efisien. Saya berharap tak lagi ada kabar kontraktor nakal yang meninggalkan proyeknya sehingga terbengkalai," himbau Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim.

Di masa mendatang, kontraktor harus benar-benar mampu profesional dan tidak lagi menjadi pengemis proyek-proyek pemerintah. Apalagi dengan mekanisme lelang proyek yang saat ini menggunakan teknologi internet, menuntut kontraktor yang memang profesional dan dapat bersaing dalam
pengerjaan proyek. Ditambahkan, saat ini ada 6 juta tenaga kerja di Indonesia yang bekerja di sektor konstruksi.

Di Jatim sendiri jumlah sekitar 250 ribu tenaga kerja. Sehingga kalau sampai kontraktor banyak yang kolaps dikhawatirkan akan menambah tenaga pengangguran. Pengurus Daerah Gapensi Jatim periode 2011-2016 diketuai H Muhammad Amin. Kepengurusan tersebut merupakan hasil Musda Gapensi yang berlangsung 26-28 Pebruari di Hotel Kusuma Agrowisata Kota Batu.

Amin menyisihkan dua kandidat lainnya yaitu Hariyono dan Sunyono. Dalam Musda tersebut terjadi persaingan cukup ketat antara HM Amin dan Sunyono. Selisih suara keduanya sangat tipis yaitu hanya 2 suara. Amin memperoleh 53 suara dan Sunyono 51 suara. Sisanya Hariyono 1 suara dan 1 suara abstain.

HM Amin setelah dilantik menyatakan tak memungkiri kalau dulu banyak kontraktor nakal. Saat ini bukan eranya lagi. Kontraktor yang nakal dengan sendirinya akan tersingkir karena akan diblack list oleh pemerintah dan perbankkan.

"Kita dituntut profesional, apalagi dengan banyaknya penyedia jasa konstruksi yang ada saat ini. Persaingan antar penyedia jasa konstruksi tak lagi bisa dihindari, sehingga semua dituntut profesional dan efisien," ungkap Amin.

Dikatakan jumlah penyedia jasa konstruksi di Jatim saat ini sekitar 4500 sampai 5000 kontraktor. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bergabung di Gapensi. Sayangnya dari jumlah tersebut sebagian terbesar adalah pengusaha kecil dan menengah (UKM). Saat ditanya pengaruh banyaknya organisasi jasa konstruksi, Amin mengaku justru hal itu akan menuju ke arah lebih baik.

"Banyaknya organisasi jasa konstruksi justru akan menjadikan para pengusaha bersikap profesional dan efisien. Mereka yang hanya mengandalkan lobby saja tentu akan tertinggal, kalau tidak diimbangi dengan sikap profesional. Apalagi saat ini banyak kontraktor asing yang masuk ke Indonesia," tegasnya.(bhirawa/ean)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar